Guru Honor K2 Harus S1/D4 Baru Bisa Diangkat Menjadi CPNS

9:51 PM
Info Dapodikdas--Selamat malam sahabat edukasi apakabar semuanya malam ini semoga dalam keadaan baik dan sehat selalu. Sahabat edukasi tentu masih ingat tentang honorer K2 yang beberapa waktu lalu sudah di janjikan oleh MenPAN-RB yang akan mengangkat semua menjadi CPNS. Hal ini tidak senada dengan keadaan yang ada di Kemendikbud karna ada sedikit perubahan yang di ambil dalam keputusan pengangkatan K2 akan melalui beberapa persyaratan. Di antara nya K2 Guru harus lulusan S1/D4
Rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk tidak mengangkat guru honorer kategori dua (K2) yang bukan lulusan S1/D4 menjadi CPNS menuai kecaman. Menurut mereka, Kemdikbud tidak tahu apa-apa soal honorer K2.
"Itu para Dirjen di Kemendikbud tidak tahu apa-apa soal honorer K2, tahu-tahunya asal ngomong saja. Rerata nasional, guru honorer K2 banyak yang sudah sarjana," tegas Ketua Forum Honorer K2 Indonesia Titi Purwaningsih kepada JPNN, Senin (26/10).
Dia mengakui masih ada guru honorer yang belum kantongi ijazah sarjana lantaran masih menjalani perkuliahan. Banyak juga yang sudah hampir menyelesaikan studinya.
"Jadi tidak ada guru yang tidak melanjutkan studinya. Kalau ada yang berijazah SMA, itu mereka masih kuliah dan ada yang mau lulus juga. Menurut kami, pernyataaan para pejabat Kemdikbud tidak relevan lagi," seru Titi.
Titi menambahkan, seharusnya Kemendikbud mempelajari asal muasal honorer K2 sebelum mengeluarkan statemen yang meresahkan masyarakat.

"Mereka tidak tahu latar belakangnya, tahu-tahu sudah main statement tidak mau angkat honorer K2," tandasnya. Harapan yang lebih besar adalah jagan melihat apalatar belakang para guru tersebut yang harus di perhatikan adalah pengabdian yang telah dilaksanakan oleh para guru honor K2 selama ini./GSL/ ( Sumber: www.jpnn.com)
Guru Honor K2 Harus S1/D4 Baru Bisa Diangkat Menjadi CPNS Guru Honor K2 Harus S1/D4 Baru Bisa Diangkat Menjadi CPNS Reviewed by Unknown on 9:51 PM Rating: 5

PGRI : Guru Honorer Harus di Data Untuk Menghindari Manipulasi

1:48 PM
Info DAPODIKDAS – Selamat siang sahabat DAPO hari ini di didaerah saya masih sama sepeti hari kemarin di selimuti kabut asap yang semakin hari semakin pekat entah karna titik apinya bertambah atau karna tidak ada perhatian yang serius dari pemerintah pusat yang hanya mengandalkan pemadaman api oleh instasi terkait yang ada di pemerintah daerah tingkat II saja miris rasanya melihat perjuangan para relawan pemadam kebakaran yang ada di kabupaten saya yang memiliki alat pemadaman yang kurang memadai dan tidak bisa menjagkau titik apa yang ada di daerah pedalaman di tengah hutan aittssssss saya mohon maaf kok jadi curhat masalah asap ya jadi ngak singkron ama judul postingan diatas ni ya udah kalau gitu kita tinggalkan asap mudahan asapnya cepat hilang dan masyrakat bisa menghirup udara segar lagi karna kebakaran hutan ini dalam teorinya tidak bisa dipadamkan oleh manusia hanya bisa di padamkan oleh Tuhan Yang Maha Esa . yaaaa kok malah bahas kebakaran lagi, baiklah kalau begitu kita kembali kepembahasan yang sebenarnya.

Guru honor di Indonesia memiliki jumlah yang cukup besar sehingga dalam proses proses pendataannya harus di lakukan dengan baik dan tepat. Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistyo menyatakan, pihaknya memang telah memerintahkan para pengurus di daerah untuk melakukan pendataan ulang terhadap seluruh guru honorer, baik kategori satu (K1) maupun K2.

Sulistyo menjelaskan, pendataan itu penting guna menghindari adanya guru honorer bodong yang disusupkan dalam pengusulan pengangkatan menjadi CPNS.
"Saya memang meminta dilakukan pendataan untuk mencegah jangan sampai ada permainan," terang anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari dapil Jateng itu kepada JPNN kemarin (19/10).
Pernyataan pria bergelar doktor itu menanggapi reaksi sejumlah guru honorer Kota Medan atas datangnya surat edaran dari pengurus PGRI setempat pada 26 September lalu. Surat edaran dengan nomor 34/Org/PGRI-Medan/XX/2015 itu menerangkan akan melakukan pendataan ulang guru dan tenaga pendidikan honor K-I dan K-II dan guru honorer yang diangkat sejak tahun 2006 ke atas.
Oleh kalangan honorer, SE itu dianggap telat karena saat ini sudah mulai pemberkasan honorer menjadi CPNS. Bahkan, PGRI selama ini dianggap diam saja tatkala honorer  didzolimi dan baru bersuara ketika sudah ada kepastian pengangkatan honorer menjadi CPNS.

Terlebih lagi, SE itu juga meminta guru honorer yang belum bergabung dengan PGRI, diwajibkan mengurus kartu online dan membayar iuran tahun 2015 dengan total Rp195 ribu.
Sulistyo mengatakan, pendataan ulang dimaksud semata-mata untuk mencegah agar jangan ada oknum-oknum yang memanipulasi data honorer. Menurut pria kelahiran Banjarnegara, 12 Februari 1962 itu, biasanya menjelang pengangkatan honorer menjadi CPNS, ada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi.
"Jangan sampai ada yang ngaku-ngaku ini loh honorer asli, padahal bodong, tidak memenuhi persyaratan," terang Sulistyo.
Sementara, terkait dengan guru honorer yang belum gabung ke PGRI dan harus bayar iuran jika mendaftar, menurut Sulistyo, hal itu wajar.
"Kalau tidak mau gabung PGRI juga tidak apa-apa. Kalau gabung bayar iuran, ya itu wajar. Namanya organisasi, iuran anggota itu hal yang wajar. Iurannya itu empat ribu rupiah per bulan," terangnya.
Dia juga menyatakan, pihaknya sering mengingatkan jajaran pengurus PGRI di pusat maupun di daerah, jangan sampai melakukan pengutan-pengutan yang membebani anggota. "Jangan ada manipulasi, jangan ada pungutan," pungkasnya.

Terkait anggapan PGRI selama ini tidak peduli nasib guru honorer, Sulistyo enggan komentar. Hanya saja, pantauan koran ini di Jakarta, selama ini Sulistyo termasuk tokoh yang paling lantang memperjuangkan nasib honorer agar bisa diangkat menjadi CPNS.
Bahkan, saat ada aksi unjuk rasa besar-besaran honorer K2 di depan gedung DPR pada 15 September 2015, Sulistyo berada di tengah-tengah massa, ikut menyuarakan tuntutan para honorer./GSL/. (Sumber: www.jpnn.com)
PGRI : Guru Honorer Harus di Data Untuk Menghindari Manipulasi PGRI : Guru Honorer Harus di Data Untuk Menghindari Manipulasi Reviewed by Unknown on 1:48 PM Rating: 5

UKG Geratis Semua Guru Wajib Ikut

10:42 AM
Info DAPODIKDAS – Selamat pagi shabat edukasi semoga semua dalam keadaan sehat selalu. Hari in infodapodikdas akan membagikan informasi tentang UKG seperti yang di ketahui oleh bapak ibu guru sekalian bahwa UKG akan di ikuti oleh semua guru yang ada di republik ini, woowww jawabannya berapa biaya yang akan di gunakan untuk kegatan UKG ini ya pasti jawabannya adalah banyak nah untuk lebih jelasnya silakan sahabat baca tentang UKG geratis ngak di pungut biaya apapun.
Biaya pelaksanaan uji kompetensi guru (UKG) seluruhnya ditanggung negara. Itu sebabnya seluruh guru wajib mengikuti UKG yang rencananya digelar November mendatang.
"UKG gratis, sehingga diharapkan seluruh guru menjadi peserta UKG.‎ Guru honorer K2 juga harus ikut UKG," kata Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Sumarna Surapranata kepada JPNN, Minggu (18/10).
Dia menyebutkan, seluruh guru sudah dianjurkan untuk ikut UKG. Saat ini dari tiga juta guru, sudah 82 persen tenaga pendidik yang terdaftar.
‎"Untuk UKG tentu saja dianjurkan untuk ikut. Sekarang tinggal 18 persen lagi sedang diverifikasi validasi," ujarnya.
Dikatakan Pranata, hasil UKG akan dijadikan sebagai bahan pemetaan untuk pembinaan karir guru.

"Ke depan pemberian diklat harus berdasarkan hasil UKG agar pelatihan tepat sasaran.‎ Hasil UKG akan dikirimkan ke pihak-pihak terkait untuk dapat dijadikan landasan perbaikan mutu guru," pungkasnya. /GSL/ (sumber: www.jpnn.com)
UKG Geratis Semua Guru Wajib Ikut UKG Geratis Semua Guru Wajib Ikut Reviewed by Unknown on 10:42 AM Rating: 5

Ikut Simposiun Guru Tingkat Nasional 2015 Dapat Sertifikat Dari Presiden

6:52 PM

INFO DAPODIKDAS – Selamat malan sahabat info dapodikdas semoga semua dalam keadaan sehat selalu malam ini saya mau membagikan informasih tentang sertifikat presiden bagi bapak ibu guru yang mau mendapatkan sertifikat presiden berikut info yang dapat saya berikan kepada bapak ibu guru sekalian
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memberikan kesempatan seluas-luasanya bagi guru yang ingin menjadi peserta dalam Simposiun Guru Tingkat Nasional 2015.
Dirjen GTK Kemdikbud Sumarna Surapranata, pihaknya menyediakan tujuh ribu kuota untuk guru. Dari jumlah itu, akan dipilih 200 guru yang akan mendapatkan sertifikat dari Presiden Joko Widodo.
"Ada 7000 kuota untuk menjadi peserta dalam simposium guru ini, di mana akan dipilih 200 guru sebagai pemenang." kata Pranata, Kamis (15/10).
Para pemenang tersebut, lanjutnya, akan mendapatkan sertifikat dari Presiden Republik Indonesia, beasiswa jenjang S2, laptop, uang tunai dan atau non tunai, serta hadiah menarik lainnya.
Tidak hanya itu, sepuluh guru terbaik dari 200 pemenang itu akan menjadi penyaji bagi para peserta yang hadir dalam acara puncak simposium tersebut.
"Ini salah satu upaya pemerintah untuk memuliakan para guru. Dengan mengikuti simposium, tidak hanya ilmu yang diperoleh tapi juga pengalaman dalam merumuskan kebijakan di sektor pendidikan," bebernya.
Dia menambahkan, seluruh guru di Indonesia berkesempatan menjadi peserta simposium tersebut dengan memenuhi persyaratan yang berlaku. Salah satunya mengirimkan karya tulis ilmiah dan atau inovasi pembelajaran di bidang pendidikan

Dalam jadwal Simposium Guru Tingkat Nasional 2015akan dilaksanakan  pada 24-25 November mendatang. Acara yang akan diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, itu bertujuan untuk menuangkan ide, gagasan, dan solusi strategis tentang berbagai masalah pendidikan. Simposium ini akan melibatkan berbagai unsur meliputi pakar dari perguruan-perguruan tinggi, praktisi dan pemerhati pendidikan, dan lembaga swadaya masyarakat di bidang pendidikan, serta guru dan tenaga kependidikan berprestasi tingkat nasional maupun internasional.
Yuk, ikuti Simposium Guru Tingkat Nasional 2015! Informasi lebih lengkapnya dapat dilihat di alamat laman ini:www.gtk.kemdikbud.go.id../GSL/.(www.jpnn.com)






Ikut Simposiun Guru Tingkat Nasional 2015 Dapat Sertifikat Dari Presiden Ikut Simposiun Guru Tingkat Nasional 2015 Dapat Sertifikat Dari Presiden Reviewed by Unknown on 6:52 PM Rating: 5
Powered by Blogger.