Apakah Pendidikan Keras Terhdap Anak Merupakan Pelanggaran HAM

Info Pendidikan - Dalam proses belajar mengajar yang di lakukan di sekolah setiap harinya banyak sekali hal-hal yang mempengaruhi keberhasil dalam proses belajar mengajarnya ada 3 unsur utama yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses bejar anak di sekolah. 

1. Keadaan Siswa dan Siswi 

Prose pendidikan adalah prose belajar dan mengajar ya itu ada murid dan guru dengan adanya siswa dan guru makan proses belajar bisa terjadi dan terlaksana. Memang benar belajar itu bukan hanya di sekolah akan tetapi dimana saja kita berada maka proses bejar bisa terjadi selama selama yang di pelajari itu tidak keluar dari norma Agama, Sosial, Kebudayaan yang berlaku di lingkungan sosial dan masyarakat. Baik kita kembali kepokok permasalahan dalam dunia pendidikan cara mengajar keras dan tegas pada siswa dijaman sekarang ini terkadang bagi orang tua siswa sanksi keras yang di berikan guru kepada siswa tidak bisa di terima oleh para orang tua, ini di karenakan banyak sekali orang tua yang sudah memahami secara sempit tentang pelangaran HAM yang selalu dikaitkan dengan sanksi keras yang di berikan guru kepada anak didiknya. Keadaan siswa - siswi yang beraknekaragam di sekolah inilah yang menuntuk guru untuk melakukan perlakuan yang berbeda-beda kepada semua anak didiknya, siswa yang memiliki keunikan serta sifat dan prilaku yang tidak biasa maka gurupun akan mengambil pendekatan dan proses belajar yang berbeda karena ini dilakukan untuk menanamkan karakter siswa di kemudian hari tentu untuk mengarah ke arah yang baik dan positif. 

2. Guru Yang Profesional 

Dengan tantangan era globalisasi yang ada saat ini menjadi seorang guru harus memiliki profesionalitas dalam mendidik anak karena ini merupakan amanat undag-undang dasar di negara kita yang tercinta ini. Akan tetapi dilema yang di hadapi oleh guru-guru di jaman sekarang ini sangatlah besar, karena saat ini siswa-siswi sudah di pengaruhi oleh budaya barat yang sangat berbeda dengan budaya ketimuran Indonesia
Kenyataan yang terjadi saat ini, perhatian pada pendidikan belum seperti yang di harapkan terutama dari segi penyiapan calon pemimpin masa depan. Bagi anak sekolah dasar guru merupakan sosok teladan, anak banyak belajar melalui peniruan atau meniru sikap serta apa saja yang dilakukan oleh guru dan tidak sedikit kita jumpai apa bila anak selalu mengatakan bahwa yang di ajarkan sama guruku tidak seperti ini ibu atau ayah. 
Kembali kepada guru yang profesional kompetensi kepribadian guru harus di kembangkan melalui pendidikan didalam kelas. Dalam Bukunya Abdulrrahman (2007) mengatakan kompetensi kepribadian guru di Indonesia nyaris berkembang secara outodidak dalam bingkai nilai-nilai religius dan nilai-nilai ketimuran, bangsa kita yang terkadang tidak bertahan diterpa arus modeernisasi dan globalisasi. Oleh karena itulah menjadi seorang guru yang profesional harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan keterampilan pendukung di jaman moderen ini. Sikap keras dan tegas yang di berikan guru kepada anak didiknya bukanlah sebuah hukuman melaikan menjadi pelajaran karakter yang bisa membentuk anak menjadi generasi yang bisa bersaing di kemudian hari. 

3. Orang Tua dan Lingkungan 

Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara juga bisa mempegaruhi sikap dan prilakuk anak dalam menghadapi proses belajar anak di sekolah.
Lingkungan juga memberi pengaruh besar yang negatif ini dikarenakan dilingkungan sosial sekarang banyak sekali anak-anak yang rasa ingin tau yang tinggi dan peran besar dalam pembentukan karakter anak apabila hal ini tidak diarahkan maka anak akan cendrung mengarah ke sikap negatif seperti yang kita kenal sekarang kenakalan remaja yang sudah di luar batas wajar dari umur mereka semua. Contohnya pergaulan bebas, narkoba dan sikap kriminal yang di pegaruhi oleh pergaulan yang tidak terkontrol. Jadi Keluarga dan lingkungan menjadi landasar utama bagi anak untuk tumbuh baik atau buruk nantinya. 

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi menyatakan tidak semua sanksi fisik dari guru yang di terapkan kepada siswa merupakan  bentuk kekrasan anak di sekolah. 
Menurut Muhadjir, sanksi fisik dari guru dapat ditoleransi dalam batasan tertentu sebagai bentuk didikan secara tegas jika anak tersebut sudah melampaui batas. Sanksi fisik merupakan alternatif mendidik yang memperkuat mental anak ketika teguran masih juga tidak berdapak pada anak. 

Demikian sedikit penjelas dari saya tentang pendidikan keras terhadap anak diseklah dan semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Salam Pendidikan dan sampai jumpa lagi di artikel saya selanjutnya. (GSL)
Apakah Pendidikan Keras Terhdap Anak Merupakan Pelanggaran HAM Apakah Pendidikan Keras Terhdap Anak Merupakan Pelanggaran HAM Reviewed by Paulus Ven Logo on 9:37 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.