Fenomena Buku Aku Berani Tidur Sendiri Ini Penjelasan Dari Penerbit

Foto : hipww
Info Pendidikan - Buku Aku Berani Tidur Sendiri Ini Penjelasan Dari Penerbit. Beredarnya potongan halaman dari cerita Aku Berani Tidur Sendiri - Aku Belajar Mengendalikan Diri  dalam Seri Aku Bisa Melindungi Diri, lagsung di sikapi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) dengan mengecek lagsung kepada penerbit. 

Menurut Kepala Pusat Penilaian Kemendikbud Prof Nizam, peredaran buku tersebut menyalahi aturan karena tidak lewat review Purkurbuk.

"Sudah ada klarifikasi dari penerbit (Tiga Serangkai). Mereka juga bersedia menarik buku tersebut dari peredaran. Bagi orang tua yang sudah membeli bisa dikembalikan dan akan diganti dengan buku baru," kata Nizam kepada JPNN, Senin (20/2). 

Dia Menambahkan, Kemendikbud tidak bisa mengawasi seluruh penerbit. Apalagi jumlah penerbit sangat banyak. Nizam hanya mengimbau agar orang tua lebih hati-hati memilih buku untuk di baca anak-anak. 

"Penerbit banyak sekal, kan nggak mungkin juga semua buku harus lewat badan sensor buku, nanti di bilang represif," ucapnya (Sumber : www.jpnn.com)

Baca Juga : 
Untuk Lulus Dari SMA Umum Ini Wajib Hafal Minimal 3 Juz Alquran
Berikut ini kita akan membaca klarifikasi penerbit soal buku cerita yang menghebohkan tersebut. 
Sehubungan dengan maraknya pembicaraan dan beredarnya potongan halaman dari cerita Aku Belajar Mengendalikan Diri dalam Seri Aku Bisa Melindungi Diri, bersama ini kami sampaikan bahwa ketika kami menerbitkan Seri Aku Bisa Melindungi Diri, kami berkeinginan membantu orang tua menjelaskan pada anak-anak tentang pentingnya melindungi diri. Antara lain mengajarkan anak untuk melindungi diri dari orang-orang yang berniat tidak terpuji terhadap mereka, membekali anak cara melindungi diri dari ancaman penyakit dan kejahatan seksual, jga pengetahuan dasar seksual yang penting untuk di ketahui anak sejak dini. 
Kami mengangkat materi "masturbasi" dalam satu cerita kerena berawal dari adanya fenomena anak yang mendapatkan keasyikan saat menyentuh, memegang, atau bahkan memainkan kemaluannya. Hal "negatif" ini sudah umum di jumpai. Apabila kita mengetikaan kata kunci "anak memainkan kemaluannya" di Google, muncul sekali artikel yang relevan dengan hal tersebut. Beberapa artikel bahkan menunjukkan bahwa prilaku ini juga dilakukan oleh balita. Beberapa orang menamakan aktivitas memainkan kemaluan ini dengan sebutan masturbasi. Sebenarnya, perilaku pada anak tersebut belumlah layak disebut masturbasi karena makna masturbasi adalah proses memperoleh kepuasan seks tampa behubungan kelamin atau stimulasi organ seks oleh diri sendiri.
Anak, bahkan balita, tentu sama sekali belum punya hasrat tersebut. Seperti diutarakan oleh salah seorang psikolog dalam artikel yang kami acu, perilaku senang menyentu atau memainkan alat kelamin adalah wajar karena anak usia prasekolah sedang berada dalam masa phallic (falik), bahwa salah satu sumber kenikmatan berada di daerah genital. Hal ini normal dan merupakan bagian dari proses perkembangan anak. Namun, setiap orang tua tentu khawatir jika mengetahui anak mereka mengetahui hal tersebut. Mereka khawatir hal tersebut akan terus dilakukan anak sampai besar dan akhirnya berkembang menjadi masturbasi. Oleh karena itulah, cerita AKu Belajar Mengendalikan Diri ini ditulis. 
Dengan latar belakang tersebut, buku ini berfungsi sebagai media untuk menyampaikan kepada anak bahwa perbuatan tersebut, memainkan kemaluannya, tidak sepantasnya dilakukan dan memiliki resiko kesehatan. Tentu target buku ini lebih diutamakan kepada para orang tua yang merasa anaknya juga melakukan hal tersebut. Namun, tetap ada baiknya jika buku ini juga dibaca oleh orang tua dn anak pada umumnya sebagai pengetahuan yang bermanfaat sebagai betuk upaya pencegahan. 
Pada akhirnya, kami sadar bahwa sebagian masyarakay kita mungkin belum siap untuk menerima pendidikan seksual sejak usia dini. Sebagai bentuk tanggung jawab kami, buku tersebut sudah kami tarik dari peredaran dari toko buku umum sejak Desember 2016, tak lama setelah buku itu terbit Namun sayang, ternyata masih ada yang menjual di toko online. 
Sebagai bentuk tanggung jawab kami lainnya, jika tidak keberatan, kami mempersilakan Bapak untuk mengirimkan buku yang telah bapak beli tersebut kepada kami ke alamat Redaksi Tiga  Ananda; Jln. Dr. Supomo No. 23 Surakarta 57141, Telp. (0271) 714344. Kami akan mengganti buku tersebut dengan produk kami yang lain. Atau jika berkenan, kami akan mengembalikan uang (alternatif) karena buku tersebut sudah ditarik dan tidak dijual bebas. 
Kami berharap penjelasan ini dapat menjawab keresahan Bapak dan Ibu Demikian informasi ini kami sampaikan. Atas perhatian Bapak dan Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Surakarta, 20 Februari 2017 

Penerbit Tiga Serangkai
Sumber : www.jpnn.com
Fenomena Buku Aku Berani Tidur Sendiri Ini Penjelasan Dari Penerbit Fenomena Buku Aku Berani Tidur Sendiri Ini Penjelasan Dari Penerbit Reviewed by Paulus Ven Logo on 11:10 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.